Rabu, 19 Oktober 2011

BAHAYA Cacing Filaria Bisa Menyebabkan Penyakit Kaki Gajah (Filariasis

penyakit  ini  ditularkan oleh hewan kecil. Salah satunya adalah
        penyakit kaki gajah (filariasis). Penyakit ini disebabkan oleh
        cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing ini dapat
        ditularkan melalui berbagai gigitan nyamuk kecuali nyamuk
        mansoni. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
        mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
        pembengkakan kaki, lengan dan alat kelamin baik pada pria maupun
        wanita. Akibatnya penderita penyakit kaki gajah tidak dapat
        bekerja secara optimal, bahkan hidupnya harus selalu tergantung
        pada orang lain.
        Di Indonesia, penyakit ini tersebar luas hampir diseluruh
        propinsi. Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 tercatat
        sebanyak 1553 desa yang tersebar di 231 kabupaten dan 26
        propinsi, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Untuk
        menanggulangi penyebaran penyakit kaki gajah agar tidak semakin
        meluas, maka melalui organisasi WHO menetapkan kesepakatan
        global yaitu memberantas penyakit kaki gajah sampai tuntas. Di
        Indonesia sendiri pada tahun 2002 sudah dimulai pelaksanaan
        pemberantasan penyakit kaki gajah secara bertahap di 5 kabupaten
        percontohan. Program pemberantasan dilaksanakan melalui
        pengobatan massal dengan DEC dan Albendasol untuk setahun sekali
        selama 5 tahun.
            DEC (Diethil Carbamazine Citrate) Obat Kaki Gajah
        Memang selama lebih dari 40 tahun untuk pengobatan penyakit kaki
        gajah, baik secara perorangan maupun secara massal menggunakan
        DEC (Diethil Carbamazine Citrate). DEC bersifat membunuh
        mikrofilaria dan makrofilaria ( cacing dewasa). Sampai saat ini
        DEC merupakan satu-satunya obat penyakit kaki gajah yang
        efektif, aman dan relatif murah. Pada pengobatan perorangan
        bertujuan untuk menghancurkan parasit dan mengeleminasi, guna
        mengurangi atau mencegah rasa sakit. Aturan dosis yang
        dianjurkan untuk 6 mg/kg berat badan/hari selama 12 hari diminum
        sesudah makan, dalam sehari 3 kali. Pada pengobatan massal,
        digunakan pemberian DEC dosis rendah dengan jangka waktu
        pemberian yang lebih lama, misalnya dalam bentuk garam DEC 0,2 %
        - 0,4 % selama 9-12 bulan. Untuk orang dewasa digunakan 100
        mg/minggu selama 40 hari.
            Siklus Hidup Cacing Filaria
        Siklus hidup cacing filaria dapat terjadi dalam tubuh nyamuk
        apabila nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang yang
        terserang filariasis, sehingga mikrofilaria yang terdapat
        ditubuh penderita ikut terhisap kedalam tubuh nyamuk.
        Mikrofilaria tersebut masuk kedalam paskan pembungkus pada tubuh
        nyamuk, kemudian menembus dinding lambung dan bersarang diantara
        otot-otot dada (toraks). Bentuk mikrofilaria menyerupai sosis
        yang disebut larva stadium I. Dalam waktu kurang lebih satu
        minggu larva ini berganti kulit, tumbuh menjadi lebih gemuk dan
        panjang yang disebut larva stadium II. Pada hari ke sepuluh dan
        seterusnya larva berganti kulit untuk kedua kalinya, sehingga
        tumbuh menjadi lebih panjang dan kurus, ini adalah larva stadium
        III. Gerak larva stadium III ini sangat aktif, sehingga larva
        mulai bermigrasi mula-mula ke rongga perut (abdomen) kemudian
        pindah ke kepala dan alat tusuk nyamuk.
        Apabila nyamuk yang mengandung mikrofilaria ini menggigit
        manusia. Maka mikrofilaria yang sudah berbentuk larva infektif
        (larva stadium III) secara aktif ikut masuk kedalam tubuh
        manusia (hospes). Bersama-sama dengan aliran darah dalam tubuh
        manusia, larva keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke
        pembuluh limfe. Didalam pembuluh limfe larva mengalami dua kali
       pergantian kulit dan tumbuh menjadi cacing dewasa yang sering
        disebut larva stadium IV dan larva stadium V. Cacing filaria
        yang sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe, sehingga akan
        menyumbat pembuluh limfe dan akan terjadi pembengkakan.
        Cacing filaria sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
           1. Cacing dewasa (makrofilaria) berbentuk seperti benang
              berwarna putih kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria
              (mikrofilaria) berbentuk seperti benang berwarna putih susu.
           2. Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih
              65-100 mm dan ekornya lurus berujung tumpul. Untuk
              makrofilaria yang jantan memiliki panjang kurang lebih 40
              mm dan ekor melingkar. Sedangkan mikrofilaria memiliki
              panjang kurang lebih 250 mikron, bersarung pucat.
           3. Tempat hidup makrofilaria jantan dan betina di saluran
              limfe dan kelenjar limfe. Tetapi pada malam hari
              mikrofilaria terdapat didalam darah tepi sedangkan pada
              siang hari mikrofilaria terdapat di kapiler alat-alat
              dalam seperti paru-paru, jantung dan hati.
            Waspadai Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)
        Kita bisa mendiagnosa seseorang terserang penyakit kaki gajah
        berdasarkan gejala-gejala klinis akut atau kronis melalui
        pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
        mengambil sampel darah pada jari si penderita. Sebaiknya
        pemeriksaan dilakukan pada pada pukul 20.00 waktu setempat.
        Karena pada saat malam hari mikrofilaria terdapat didalam darah
        tepi penderita. Jika memang ditemukan mikrofilaria didalam darah
        si penderita, maka orang tersebut telah dinyatakan terserang
        penyakit kaki gajah (filariasis). Jika seseorang telah terserang
        filariasis akut, maka gejala-gejala klinis yang akan tampak
        antara lain :
           1. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang
              bila si penderita beristirahat dan muncul lagi jika si
              penderita bekerja berat.
           2. Pembengkakan kelenjar getah bening, sehingga terlihat
              bengkak didaerah lipatan paha, ketiak yang tampak
              kemerahan, panas dan sakit.
           3. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan buah zakar yang
              terlihat agak kemerahan dan terasa panas.
              Sedangkan untuk gejala klinis filariasis kronis yaitu
              berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada
              tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar (elephantiasis
              skroti).
        Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati, mungkin itu adalah
        ungkapan yang sangat tepat untuk menghindari penyakit kaki
        gajah. Karena jika kita telah terinfeksi oleh cacing filaria
        akan sangat sulit sekali untuk mengobatinya serta memerlukan
        waktu yang lama. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk
        mencegah serangan penyakit kaki gajah,misalnya:
           1. Berusaha menghindarkan diri dari nyamuk vector dengan
              caramenggunakan kelambu sewaktu tidur.
           2. Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.
           3. Menggunakan obat nyamuk semprot atau bakar.
           4. Bisa juga dengan mengoleskan kulit dengan lotion anti nyamuk.
           5. Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan cara bak air dirumah.
           6. Menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air
              sebagai tempat perindukan nyamuk.
           7. Serta membersihkan pekarangan dan lingkungan disekitar
              rumah anda.

BY:  Dewi Choirun Nisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar