Kamis, 08 Desember 2011

*Apakah Radiasi Telepon Seluler Meningkatkan Risiko Tumor Otak?*




Saat ini handphone merupakan alat komunikasi yang sangat penting dan
penggunaannya terus bertambah luas. Diperkirakan terdapat 5 miliar
pengguna handphone di dunia. Jumlah yang besar ini menimbulkan
kekhawatiran mengenai efek radiasi handphone terhadap kesehatan,
terutama tumor otak. Ada tidaknya keterkaitan ini menjadi perdebatan di
dunia selama beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian telah
dilakukan untuk menjawab hal ini, namun hasil penelitian yang didapatkan
pun beragam. Penelitian oleh Lahkola dan Klaeboe dkk pada tahun 2007
serta Takebayashi dan Lahkola pada tahun 2008 menujukkan bahwa
penggunaan handphone tidak meningkatkan risiko tumor otak. Namun,
penelitian oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan adanya
keterkaitan. Hasil penelitian yang kontradiksi ini dapat dikarenakan
berbedanya metode penelitian, waktu penelitian, standar yang berbeda,
dan penggunaan variabel penelitian yang berbeda-beda. Efek radiasi
handphone terhadap kesehatan otak tergantung pada banyak faktor. Sampai
saat ini, terdapat 4 faktor yang paling mungkin berpengaruh terhadap
risiko kesehatan otak.

Faktor pertama adalah jenis handphone. Jenis handphone yang lebih
berisiko menyebabkan tumor otak adalah handphone dengan Spesific
Absorption Rate (SAR) yang besar. SAR adalah besarnya energi radiasi
yang diserap oleh jaringan otak. Semakin besar nilai SAR, maka energi
radiasi yang diserap otak lebih banyak. Nilai SAR ini bervariasi antar
model dan produsen handphone. Nilai SAR yang aman adalah < 1,6 watt/kg.

Faktor kedua adalah tipe antena. Tipe antena yang lebih berisiko adalah
tipe antena yang tertanam di dalam handphone, karena memancarkan lebih
banyak energi.

Faktor ketiga adalah jarak antara telepon seluler dengan menara pemancar
terdekat. Semakin lemah sinyal yang dihasilkan menara pemancar terdekat,
maka semakin tinggi energi yang dikeluarkan oleh handphone untuk menjaga
kontak dengan jaringan.

Faktor keempat adalah dan sisi kepala dominan yang digunakan saat
menelepon. Sisi kepala dominan menyerap 97-99% energi radiasi yang
dipancarkan saat menelepon sehingga meningkatkan risiko tumor otak pada
sisi kepala dominan tersebut.

Keempat faktor tersebut diketahui berpengaruh terhadap kejadian tumor
otak. Namun, masih terdapat banyak faktor lain yang perlu dicari dan
diteliti lebih lanjut. Dalam penelitian selanjutnya, masih diperlukan
standarisasi yang lebih baik dan waktu penelitian yang lebih panjang
untuk mendapatkan hasil yang bermakna dan konklusif.


Karena sampai saat ini belum ada kesepakatan yang disetujui secara luas
mengenai hubungan antara radiasi handphone terhadap risiko terjadinya
tumor otak, maka yang dapat kita lakukan adalah mengurangi paparan
radiasi, yaitu dengan cara:

1.    Berbincang menggunakan dengan telepon selular seperlunya.

2.    Gunakan mode "speakerphone" (jika memungkinkan) untuk memperjauh
jarak antara telepon selular dengan tubuh pengguna selama percakapan.

3.    Gunakan telepon seluler yang memiliki antena eksternal (jenis
antena dimana antena dapat ditarik memanjang). Antena sebagai tempat
menerima dan mengirim sinyal. Telepon seluler yang menggunakan anterna
internal menandakan semakin dekatnya antena dengan tubuh pengguna.

4.    Melakukan panggilan keluar/menerima panggilan dengan keadaan
sinyal yang kuat. Jika aktivitas panggilan dilakukan saat sinyal dalam
keadaan lemah, telepon seluler akan mengeluarkan daya yang lebih besar
untuk mempertahankan panggilan meskipun sinyal yang tersedia lemah
sehingga pengguna akan terpapar radiasi yang lebih besar.

5.    Simpan telepon seluler di tempat yang tidak berdekatan dengan
tubuh manusia Contohnya dengan menyimpan telepon selular di dalam tas,
bukan di kantong celana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar